Sabtu, 29 Agustus 2009

scathzye...

31 Agustus 2007..ketika aku memberanikan diri membuka hati untuk merasakan kehadirannya,
..Rasa itu datang pelan-pelan, mengendap-endap, sedikit demi sedikit...
tanpa aku sadari, ternyata sudah terakumulasi sedemikian rupa sehingga aku bahkan tidak tau bagaimana hidupku selanjutnya tanpa dia..
Dia begitu indah..begitu menyentuh..dan begitu menggetarkan...

kata-kata berjatuhan seperti air hujan...berjuta dan menancap begitu dalam di lipatan-lipatan hati..
kata-kata yang begitu menyejukkan dari kapiler-kapiler otaknya..
terajut sempurna dengan tinta-tinta biru dan hitam..
tergores sedemikian rupa di lembar-lembar yang terlalu biasa..
"kadang aku bahkan berfikir bahwa aku tidak membutuhkan siapapun,..cukup dia, dan akupun sempurna...."

matanya tidak bening...
tapi itupun sudah cukup untuk membuatku memaafkan tanpa dia harus memintanya..
dia begitu meyakinkan..
begitu membuatku tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayainya..

mungkin aku terlalu terbiasa dengan keberadaannya...
(dan tidaklah pernah aku berfikir untuk menegasikan hal itu,,..)
aku terlalu terbiasa melihat dia duduk di depanku,
aku terlalu terbiasa dia menghampiri tempat dudukku ketika istirahat pukul 12.00,
aku terlalu terbiasa melihat dia 9-10 jam dalam sehari, 6 dari 7 hari dalam seminggu,
aku terlalu terbiasa dia meletakkan buku matematika, biologi, kimia, atau kalkulator yang ada di tanganku ke dalam laci meja ketika aku mulai salah tingkah duduk di sampingnya,
aku terlalu terbiasa dia memarahiku jika aku mengelap telapak tanganku yang basah berkeringat ke rok abu-abuku,
aku terlalu terbiasa dia memegang tanganku dan tidak melepaskannya untuk beberapa saat ketika aku marah dan mulai menangis,
aku terlalu terbiasa dengan kepintarannya membuat aku tertawa ketika aku berniat mendiamkannya karna suatu hal,
aku terlalu terbiasa dikatakan "sok tau" ketika aku berusaha menyimpulkan sesuatu apabila dia sedikit berubah sikap,
aku terlalu terbiasa menyayangi dia, dam bukannya orang lain..

kemudian pada akhirnya..(yang seharusnya sudah aku prediksikan sebelumnya,,)
dia pergi juga..
dia meninggalkan aku juga..
omong kosong dengan kontrak sampai mati..
omong kosong dengan kopi hangat tiap pagi nanti..
aku jatuh juga..aku dijatuhkan juga..!
aku terpaksa melepaskan yang sebenarnya sungguh tidak aku relakan,..

bukan apa-apa..
aku sadar itu akan terjadi...pasti,,
tapi dia tidak sadar.,,
itu bukan waktu dan cara yang tepat..
dan aku harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaanku akan dia,
dipaksa membuat kebiasaan-kebiasaan yang baru...
biasa menangis di tengah malam,
biasa mengutuki keadaan,
biasa membodoh-bodohi diri sendiri,
biasa menyenang-nyenangkan fikiran bahwa hal itu tidak dia sengaja..
bahwa suatu saat nanti dia akan menyesal dan kembali..
tapi tidak,,
bukankah hingga saat ini dia tidak kembali?
dia entah dimana dan entah seperti apa..

dia pergi setelah menginjak-injak hatiku dan meninggalkannya berkeping-keping berserakan..
membiarkan aku mengumpulkan dan menyatukan kepingan-kepingan itu sendiri,
tanpa dia menyadari bahwa ada kepingan hatiku yang terbawa olehnya..
tapi aku percaya juga...bahwa dia juga pernah benar-benar menyayangiku seperti aku menyayanginya..
dan seharusnya aku tidak menyesali semua warna yang telah dia berikan untuk mewarnai hidupku...
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar