Minggu, 30 Agustus 2009

^o^

jalani hari-harimu semaksimal mungkin
dapatkan yang terbaik dari tiap jam, tiap hari dan tiap umur hidupmu..
lalu kamu bisa menatap ke depan dengan penuh percaya diri,
dan menoleh ke belakang tanpa rasa sesal..

jadilah dirimu sendiri-namun dirimu yang terbaik..
beranilah tampil beda dan ikuti bintangmu sendiri..
jangan takut mersa bahagia, nikmatilah segala keindahan..
cintailah dengan seluruh jiwa dan ragamu..
dan yakinlah bahwaorang-orang yang kamu cintai juga mencintaimu,..
lupakan kebaikan yang pernah engkau lakukan pada teman-temanmu,
dan ingat selalu kebaikan-kebaikan mereka..
abaikan utang dunia kepadamu dan sebaliknya..

...

Sabtu, 29 Agustus 2009

scathzye...

31 Agustus 2007..ketika aku memberanikan diri membuka hati untuk merasakan kehadirannya,
..Rasa itu datang pelan-pelan, mengendap-endap, sedikit demi sedikit...
tanpa aku sadari, ternyata sudah terakumulasi sedemikian rupa sehingga aku bahkan tidak tau bagaimana hidupku selanjutnya tanpa dia..
Dia begitu indah..begitu menyentuh..dan begitu menggetarkan...

kata-kata berjatuhan seperti air hujan...berjuta dan menancap begitu dalam di lipatan-lipatan hati..
kata-kata yang begitu menyejukkan dari kapiler-kapiler otaknya..
terajut sempurna dengan tinta-tinta biru dan hitam..
tergores sedemikian rupa di lembar-lembar yang terlalu biasa..
"kadang aku bahkan berfikir bahwa aku tidak membutuhkan siapapun,..cukup dia, dan akupun sempurna...."

matanya tidak bening...
tapi itupun sudah cukup untuk membuatku memaafkan tanpa dia harus memintanya..
dia begitu meyakinkan..
begitu membuatku tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayainya..

mungkin aku terlalu terbiasa dengan keberadaannya...
(dan tidaklah pernah aku berfikir untuk menegasikan hal itu,,..)
aku terlalu terbiasa melihat dia duduk di depanku,
aku terlalu terbiasa dia menghampiri tempat dudukku ketika istirahat pukul 12.00,
aku terlalu terbiasa melihat dia 9-10 jam dalam sehari, 6 dari 7 hari dalam seminggu,
aku terlalu terbiasa dia meletakkan buku matematika, biologi, kimia, atau kalkulator yang ada di tanganku ke dalam laci meja ketika aku mulai salah tingkah duduk di sampingnya,
aku terlalu terbiasa dia memarahiku jika aku mengelap telapak tanganku yang basah berkeringat ke rok abu-abuku,
aku terlalu terbiasa dia memegang tanganku dan tidak melepaskannya untuk beberapa saat ketika aku marah dan mulai menangis,
aku terlalu terbiasa dengan kepintarannya membuat aku tertawa ketika aku berniat mendiamkannya karna suatu hal,
aku terlalu terbiasa dikatakan "sok tau" ketika aku berusaha menyimpulkan sesuatu apabila dia sedikit berubah sikap,
aku terlalu terbiasa menyayangi dia, dam bukannya orang lain..

kemudian pada akhirnya..(yang seharusnya sudah aku prediksikan sebelumnya,,)
dia pergi juga..
dia meninggalkan aku juga..
omong kosong dengan kontrak sampai mati..
omong kosong dengan kopi hangat tiap pagi nanti..
aku jatuh juga..aku dijatuhkan juga..!
aku terpaksa melepaskan yang sebenarnya sungguh tidak aku relakan,..

bukan apa-apa..
aku sadar itu akan terjadi...pasti,,
tapi dia tidak sadar.,,
itu bukan waktu dan cara yang tepat..
dan aku harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaanku akan dia,
dipaksa membuat kebiasaan-kebiasaan yang baru...
biasa menangis di tengah malam,
biasa mengutuki keadaan,
biasa membodoh-bodohi diri sendiri,
biasa menyenang-nyenangkan fikiran bahwa hal itu tidak dia sengaja..
bahwa suatu saat nanti dia akan menyesal dan kembali..
tapi tidak,,
bukankah hingga saat ini dia tidak kembali?
dia entah dimana dan entah seperti apa..

dia pergi setelah menginjak-injak hatiku dan meninggalkannya berkeping-keping berserakan..
membiarkan aku mengumpulkan dan menyatukan kepingan-kepingan itu sendiri,
tanpa dia menyadari bahwa ada kepingan hatiku yang terbawa olehnya..
tapi aku percaya juga...bahwa dia juga pernah benar-benar menyayangiku seperti aku menyayanginya..
dan seharusnya aku tidak menyesali semua warna yang telah dia berikan untuk mewarnai hidupku...
...

aKu aKan...

Aku akan berusaha lebih sering berdoa kepada Tuhan..
Aku akan berusaha selalu sabar menghadapisemua masalah..
Aku akan berusaha hidup lebih baik lagi dari sebelumnya..
Aku akan berusaha menikmati hidup sebaik mugkin..
Aku akan berusaha menghargai semua yang sudah diberikan Tuhan padaku..
Aku akan berusaha menjadi orang yang baik bagi siapapun..
Aku akan berusaha meraih kebahagiaan dengan sekuat tenaga..
Aku akan berusaha tersenyum di depan setiap orang..
Aku akan berusaha tidak terlalu bersedih saat orang yang ku sayangi pergi..
Aku akan berusaha selalu berfikir bahwa dia juga menyayangiku..
Dan aku juga akan selalu berusaha mengingat dirinya dalam damai,
Tanpa air mata penyesalan...

Rabu, 26 Agustus 2009

I`ll staNd by you...

Oh, why you look so sad?
Tears are in your eyes
Come on and come to me now
Dont be ashamed to cry
Let me see you through
cause Ive seen the dark side too
When the night falls on you
You dont know what to do
Nothing you confess
Could make me love you less

I`ll stand by you
I`ll stand by you
Wont let nobody hurt you
I`ll stand by you

So if you`re mad, get mad
Dont hold it all inside
Come on and talk to me now
Hey, what you got to hide?
I get angry too
Well I`m a lot like you
When you`re standing at the crossroads
And dont know which path to choose
Let me come along
cause even if you`re wrong...

I`ll stand by you
I`ll stand by you
Wont let nobody hurt you
I`ll stand by you
Take me in, into your darkest hour
And I`ll never desert you
I`ll stand by you...

And when...
When the night falls on you, baby..
Youre feeling all alone
You wont be on your own

I`ll stand by you


...

Kamis, 06 Agustus 2009

seBuaH TaNya...

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

Kamis, 30 Juli 2009

justRu paDa aKhiR tahuN..

beRmukimLah di peti mati daN jaNgan meNangis lagi
aKu teRpaksa berKhianat daN ciNtamu jaDi siKsa
keEnggaNan-keHilangaN jaDi ketaKutan baNgsawan..
saNksi yaNg ini meNdorong iNgin puNya segaLa
daN jaDilah diRiku asiNg paDa paNgkalaN daN peRsinggahaN..

beRilah aKu keNikmataN aTau kegilaAn dan buKan ciNta
ciNta memaNg Ku damBa taPi jaDi asiNg di deKatnya..
begitU aguNg iA, muNgkin taK ku Rasa bila siNggah di daDa
daN oleh luKa-luKa tak Ku peRcaya lagi kehadiRanNya..

teRkutuKlah saAt-sAat Ku saDari diRi begiNi
tamPak seolaH tinDakku berBunga dosa
tiNdak yaNg di siSi haTiku sungGuh beNing..
(peRcayalah! matamu `kan meNgutuk segala dusta)..

toloNglah memuPus laRi saNgsiKu..
(demi ciNtamu yaNg tidak waRas kepaDaku!)
peNdamlah ciNtamu daLam peRbuataN gila..
atau seKali-sekaLi kHianatilah aKu
atAu beRmukimlah di peti Mati daN jangaN menaNgis lagi,
ataU buNuh aKu dengan tikaman mesra duka cinta
dan segalanya akan putus begitu..
bukankah itu mesra, sayangku?

seArchiNg 4...


aKu mencaRi lelaki yanG baiK,
seseoraNg yaNg mau Mendengarkan, bukaN cuma diDeNgarkan..
seseoraNg yaNg mau memahaMi, buKaN cuMa diPahaMi..
seseoRaNg yaNg mau meNghapUs aiR mataku..
seseoRaNg yaNg maU meLepaskan guNdahKu..

aKu memiNta leLaKi yaNg baiK,
seseoRaNg yaNg maU mengaJaKku membaCa buKu kehiDupaN
seseoraNg yaNg maU meNggamitkU mengantaR senja
seseoRang yaNg mau meNemaniku menYusuRi bibiR paNtai
seseoraNg yaNg maU membawaKu meNikmati hiJauNya aLam

aKu menanti leLaKi yaNg baIk,
seseoRanG yaNg tidak membiaRkan aKu KeDingiNan
seseoRaNg yaNg tidak meNgiziNkaN aKu kesepiaN
seseoRaNg yang mengajaRiku kesetiaaN, buKaN peNghiaNatan
seseoraNg yaNg menuntuNku ke duNia kami beRdua, buKaN cuma duNianya

aKu meNunggu lelaKi yang baiK,
seseoraNg yaNg maU memaNdaNgku sePenuh jiwanya
seseoRaNg yaNg maU meNggenggam jemaRiku sePenuH rasa
seseoraNg yaNg mau mengecuP keNingku sepenuh hati
seseoraNg yang mau memelukku dengaN kehaNgataNnya

aKu menghaRapkan leLaki yaNg baik,
seseoraNg yang selalu meNgatakan, ``aKu cinta kamu``
seseoRang yang mau mempeRlakukaN aKu deNgaN mesRa
seseorang yaNg begitU takUt kehiLaNgan aKu
seseoraNg yang meRasa eNggaN sendiRiaN taNpa hadiRku disisiNya

aKu meNdaMba lelaki yaNg baik,
seseorang yang menempatKaN aKu disisiNya
disamPingNya, buKan diBelakaNgnya
mendaMpinginya, buKan meNgawalnya
mendoRoNgnya, buKan membiaRkaNnya

aku memimpikan leLaKi yaNg baIk,
dia yaNg menyerahkan hiduPnya untukku
sepeRti aKu menyeRahkan hiduPku untuKnya
dia yaNg meNciNtaiKu dengan hatiNya
sePerti aKu meNcintaiNya deNgan haTiku
seKepiNg hati Yang taK peRnah letih meNcinta..

Senin, 29 Juni 2009

mudah saja..

...


Tuhan,,
Aku berjalan menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku bedoa semoga saja
Ini terbaik untuknya

Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja.. Cintamu seperti cintaku

Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku

Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku

Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku

Mudah saja…

Selasa, 26 Mei 2009

Stephenie meyer_New Moon,,,,,,,

aku berbaring di tempat tidur beberapa menit kemudian,
menyerah saat kepedihan itu akhirnya muncul.

hal ini benar-benar melumpuhkan, sensasi bahwa sebuah lubang besar menganga di dadaku, merenggut semua organ vitalku dan meninggalkan bekas luka yang masih basah dan berdarah di sekelilingnya, yang masih tetap berdenyut nyeri dan mengeluarkan darah meski waktu terus berjalan.
secara rasional aku tahu paru-paruku pasti masih utuh, namun aku megap-megap menghirup udara dan kepalaku berputar seolah-olah segenap usahaku sia-sia.
jantungku pasti juga masih berdetak, tapi aku tak bisa mendengar detaknya di telingaku; tanganku terasa biru kedinginan. aku meringkuk seperti bayi, memeluk dada seperti memegangi diriku agar tidak hancur berantakan.
aku berusaha menggapai perasaan kelu dan lumpuh, penyangkalanku, tapi perasaan itu meninggalkanku.

meski begitu, ku dapati bahwa ternyata aku bisa bertahan. aku sadar, aku merasakan kepedihan itu-perasaan kehilangan yang terpancar keluar dari dadaku, mengirimkan gelombang kesakitan yang menghancurkan ke kaki-tangan & kepalaku- tapi semua itu masih bisa ku tahan, aku bisa melewatinya. walaupun rasanya kepedihan itu tidak melemah seiring berjalannya waktu, tapi aku jadi semakin kuat menahannya.